Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro mengatakan kebijakan revaluasi aset hanya ditujukan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beraset besar. Seperti PT PLN, Perum Bulog, PT KAI, dan Bank Mandiri.
Bambang membenarkan sikap beberapa Direksi BUMN Konstruksi yang enggan revaluasi aset. Perusahaan konstruksi, tutur Bambang, memang sedikit asetnya. “Orang dia cuma kontraktor. Aset kecil mau ngapain revaluasi?” ujar dia, di Sentul City, Bogor, Sabtu (7/11).
Karena alasan itu, Bambang menyebut perusahaan pelat merah yang potensial lakukan revaluasi aset seperti PLN, Bulog, kantor pos, KAI dan Pertamina. “Seperti Pertamina kan asetnya luar biasa, (begitu juga-red) Bank Mandiri. Perusahaan-perusahaan ini sudah mulai kontak dengan kita,” ungkap dia.
Namun, diakuinya, ada perusahaan besar yang ternyata sulit direvaluasi aset. Bambang menyebut Angkasa Pura. Sebab sebagian besar aset yang dikelolanya merupakan milik negara.
“Repot menurut saya kalau mau direvaluasi, karena tanahnya bandara misalnya itu kan bukan punya dia, punya negara. Jadi harus real pada perusahaan yang ada asetnya,” imbuh dia.
Artikel ini ditulis oleh: