“Dengan demikian, stabilitas perekonomian dan sektor keuangan terus terjaga. Kami akan terus mewaspadai pergerakan nilai tukar rupiah yang dipicu oleh sentimen global dan perubahan kebijakan negara Amerika Serikat,” ujar Sri Mulyani.

Pemerintah juga terus melakukan penguatan struktur perekonomian dengan melakukan pembenahan sektor industri manufaktur yang mampu menghasilkan devisa dan mengurangi impor terutama impor barang konsumtif serta mendukung pariwisata, agar neraca perdagangan dan transaksi berjalan menjadi kuat.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, perbaikan iklim investasi agar dapat menarik arus modal dari luar juga dilakukan untuk memperkuat neraca modal, sehingga neraca pembayaran akan semakin kokoh dan mampu menopang stabilitas nilai tukar rupiah.

“Pemerintah juga terus memperkuat basis investor dalam negeri dan melakukan pendalaman pasar keuangan, sehingga stabilitas nilai surat berharga pemerintah dapat dijaga,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid