Jakarta, Aktual.com — Grup Medco melalui PT Medco Energi Internasional Tbk memang gencar melakukan akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Bahkan dana yang digunakan Medco ini berasal dari kucuran Bank Mandiri yang ngutang ke China Development Bank (CDB). Data yang dimiliki Aktual.com, pinjaman dari CDB senilai USD1 miliar oleh Mandiri dikucurkan ke Grup Medco sebanyak USD395 juta atau senilai Rp5,1 triliun.
Terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai US$50 juta, PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) sebesar US$245 juta dan PT Medco Energi Internasional USD100 juta.
Ketika dikonfirmasi ke Menkeu, Bambang Brodjonegoro terkait akuisisi saham Newmont, Bambang mengatakan, saat ini pemerintah tidak lagi menganggarkan untuk investasi di saham Newmont.
“Saat ini, pemerintah sudah sudah tidak menganggarkan lagi,” cetus Menkeu seusai acara pajak di Jakarta, Selasa (5/4).
Ketika dikonfirmasi lagi, itu artinya pemerintah sudah tidak tertarik untuk mengakuisisi saham Newmont? Menkeu malah melempar pertanyaan itu ke wartawan.
“Kalau begitu (pernyataan tadi) artinya apa? Tinggal terjemahkan sendiri,” tegas dia.
Namun akhirnya, Menkeu mau juga menjelaskan sikap pemerintah saat ini. Menurutnya, sekarang pemerintah sudah tidak tertarik lagi membeli sahan Newmont.
“Masalah beli atau tidak beli (saham Newmont) itu urusan investasi. Kami memutuskan investasi infrastruktur lebih penting daripada beli Newmont,” cetus Menkeu.
Bahkan Bambang menegaskan, saat ini Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sendiri yang dulu sebagai satu lembaga di bawah Kementerian Keuangan yang akan membeli saham Newmont sudah tidak ada lagi.
“PIP-nya sudah dilebur ke SMI (PT Sarana Multi Infrastruktur),” tegasnya.
Namun demikian, ketika dikonfirmasi lagi apakah penyebab sikap pemerintah yang tidak jadi beli saham Newmont karena sudah diborong bos Medco, Arifin Panigoro? Menkeu enggan menjawab.
Dia hanya mengatakan pemerintah saat ini fokus mengembangkan proyek infrastruktur. “Sekarang pemerintah fokus ke infrastruktur,” ucap dia.
Pemerintah sendiri, saat itu sudah mau membeli saham divestasi Newmont sebanyak 7% saham sejak 2010 silam. Namun karena perdebatan politis, hingga kini urung dibeli. Hingga kemudian saham Newmont dibeli Arifin. Apakah gagalnya pemerintah ini karena sengaja memberikan ke pihak Arifin?
Artikel ini ditulis oleh:
Eka