PPKM dan Dampak EKonomi

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyampaikan penerapan PPKM di luar Jawa-Bali kembali diperpanjang dari 21 September hingga 4 Oktober.

“PPKM di level 4 masih diberlakukan di 10 kabupaten/kota karena terkait aglomorasi, jumlah penduduk maupun tingkat vaksinasi yang masih di bawah 50 persen,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Evaluasi dan Penerapan PPKM secara daring, Senin (20/9).

Menko Airlangga menyebutkan kabupaten/kota yang masih menerapkan level 4 adalah Aceh Tamiang, Pidi, Bankga, Padang, BanjarBaru dan Banjarmasin, Balikpapan dan Kutai Kartanegara, Tarakan dan Bulungan.

Sedangkan untuk PPKM level 3 di luar Jawa-Bali diterapkan di 105 kabupaten/kota, level 2 di 250 kabupaten/kota, serta level 1 di 21 kabupaten/kota.

“Pengaturan masih sama dengan penyesuaian di PPKM level 3, mall bisa beroperasi jam 10.00-21.00 maksimum 50 persen kapasitas, screening melalui aplikasi Peduli Lindungi,” ujar Menko Airlangga.

Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan bahwa provinsi di luar Jawa-Bali menyumbang 61,95 persen kasus COVID-19 dari total kasus nasional. Ia merinci Sumatera memiliki tingkat kesembuhan mencapai 93,52 persen, dengan fatality rate-nya 3,49 persen dan perkembangan kasus aktifnya antara 9-19 September turun 80,52 persen.

“Nusa Tenggara recovery rate 95,78 persen, fatality rate 2,3 persen dan penurunan kasus aktif 86,75 persen. Lalu, Kalimantan recovery rate 94,27 persen, fatality rate 3,15 persen dan kasus aktif turun 81,48 persen,” ungkap Menko Airlangga.

Kemudian untuk Sulawesi memiliki tingkat kesembuhan 94,61 persen dengan fatality rate 2,61 persen dan penurunan kasus aktif mencapai 81,13 persen. Sedangkan di Maluku dan Papua tercatat tingkat kesembuhan 95,59 persen, fatality rate 1,6 persen dan penurunan kasus aktif 87,71 persen.

Adapun persentase kesembuhan nasional 95 persen, luar Jawa-Bali 94,17 persen dan kematian 3,07 persen secara nasional dan luar Jawa-Bali 3,35 persen.

Kendati ada perbaikan kasus COVID-19, Menko Airlangga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terutama dengan adanya varian baru COVID-19 yakni Mu dan Lambda

“Masih ada peningkatan kasus yang diakibatkan oleh peningkatan mobilitas, sehingga perlu berhati-hati dan waspada,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid