Darmin mengungkapkan bahwa penguatan dolar AS terjadi tidak hanya kepada rupiah, namun juga mata uang negara-negara lain. Tren pelemahannya juga lebih kurang sama dalam sebulan terakhir.

“Salah satu penyakit ‘market’ itu apa yang disebut ‘taper tantrum’. Kalau lagi (seperti) ini semua kemudian berpersepsi macam-macam mengambil langkah, namun setelah kejadian ternyata tidak seserius itu kok,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid