Petugas bersenjata lengkap melakukan penjagaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) persembunyian terduga teroris di komplek makam Setyo Setuhu, di tengah hutan Desa Wajak, Malang, Jawa Timur, Selasa (1/3). Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap 2 terduga teroris di lokasi tersebut atas dugaan keterlibatannya dalam bom Tamrin-Jakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com — Operasi pemburuan kelompok separatis pimpinan Santoso di Poso dengan sandi Tinombala 2016 diperpanjang enam bulan agar mempercepat tugas aparat.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Kamis (10/3).

“Perpanjangan waktu operasi enam bulan karena operasi bersama antara TNI-Polri yang efektif baru berlangsung 43 hari. Selain itu perpanjangan juga saya usulkan langsung enam bulan, karena kalau setiap dua bulan nanti repot administrasinya,” ujar Luhut.

Dia mengaku sangat terkejut dengan kerja sama TNI-Polri yang berlangsung dengan baik di Poso. Menurut laporan yang diterimanya, kini aparat keamanan sudah menyudutkan kelompok Santoso ke satu titik.

“TNI-Polri sudah berhasil menggiring mereka ke satu titik, di mana mereka relatif terkepung.”

Mengenai perpanjangan operasi ini, ujar Luhut, pemerintah juga telah membahas mengenai pendanaan aparat di lapangan. Dia berharap dalam beberapa pekan akan ada perkembangan yang signifikan.

Dalam waktu dekat, kalim Luhut bersama Kapolri akan kembali mengunjungi Poso untuk meninjau situasi di lapangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu