Menurut Luhut, hal itu justru bagus karena target 35.000 MW dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7 persen. Pemerintah juga mengklaim program tersebut harus disiapkan sejak dini untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang tinggi di masa depan.

Terlebih, pertumbuhan energi bisa 1,5 kali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah atau negara.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Antara