Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan pidatonya dan membuka dalam acara Simposium Nasional " Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Sejarah" di Jakarta, Senin (18/4/2016). Dalam acara Simposium " Membedah Tragedi 1965 , Pendekatan Sejarah" dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 18/19 April 2016 dan dihadiri oleh 200 kelompok korban 1965 dan sebelum peristiwa tahun 1965,Kapolri, Mendagri, Menkumham, Menkopolhukam dan Jaksa Agung.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihaknya masih menunggu hasil evaluasi RUU Otsus Plus untuk selanjutnya akan dilihat kembali.

“Soal RUU Otsus Plus kami sedang bicara, sekarang masih evaluasi sehingga mau lihat dulu perbaikan seperti apa yang akan dilakukan,” katanya di Jayapura, Kamis (16/6).

Menurut Luhut, harus ada sinergi antara Papua dan semua kementerian lembaga terkait proses pembangunan di provinsi setempat.

“Karena jangan sampai ada tumpang tindih program, misalnya, kami melihat kenapa pendidikan tidak terlalu bagus, tapi uangnya sudah terlalu banyak, bahkan sekarang ternyata ada kurang di sana dan sini sehingga perlu diperbaiki,” ujarnya.

Dia menuturkan, begitu pun bidang kesehatan khususnya rumah sakit, setelah empat kali ke Papua dan melihat langsung, ternyata ada yang salah sehingga harus diperbaiki.

“Lalu dilaporkan kepada presiden dan kepala negara setuju, sehingga saya bawa Menteri Bappenas supaya langsung dilihat apa masalahnya,” paparnya.

Sebelumnya, harapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk mengajukan draf RUU Otsus Plus ke dalam Prolegnas Perubahan 2016 di DPR RI kandas.

Ternyata lobi-lobi yang dilakukan di Badan Legislasi DPR RI belum mampu membawa RUU ini masuk sebagai salah satu produk yang akan disahkan menjadi UU.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara