Jakarta, Aktual.com —  Menko Kemaritiman yang baru saja dilantik Presiden Jokowi, Rizal Ramli dikenal sebagai orang kritis, berani, cepat, dan tanggap. Lulusan Boston University ini berhasil mencatatkan prestasi saat dirinya menjabat Menko Perekonomian era Gusdur, yaitu  mempengaruhi pemasukkan devisa negara, terbukti dengan nilai ekspor waktu itu meningkat hingga 27 persen.

Sikap kritisnya tersebut sempat dimuat dalam media internasional, Wall Street Journal 30 Juli 2015. Dengan lantang, Rizal mengatakan bahwa penurunan belanja konsumen tahun ini disebabkan adanya mafia dari pihak internal. Menurutnya, kendala pasokan tidak hanya menyebabkan penurunan produksi dalam negeri, tetapi juga kuota impor.

Sebagian besar kuota inilah yang diadakan oleh “mafia pangan” yang mengontrol impor komoditas pangan dasar dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

Rizal juga mengatakan kendala yang paling nyata pada pertumbuhan Indonesia dan yang harus Jokowi sadari adalah belanja infrastruktur yang rendah. Lebih dari setengah tahun masuk anggaran, hanya terealisasi 8 persen dari dana negara yang dialokasikan.

Belanja infrastruktur yang lelet tersebut, jelas dia, menyebabkan kemacetan serius bagi ekonomi. Jika dibiarkan terus-menerus dapat ancaman perekonomian, baik dalam jangka pendek maupun menengah.

Selain itu, dia juga pernah menjadi penasihat ekonomi PBB bersama ekonom lain seperti Amarya Sen, Sir James Mirrlees Alexander, dan Rajendra K Pachuri.

Untuk lebih lengkapnya, berikut riwayat pendidikan dan karir Rizal Ramli.
Pendidikan :
– S-1 Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung.
– Doktor Ekonomi Boston University (1990)

Karir:

– Komisaris Utama Bank BNI, 2015
– Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk, 2006-2008
– Menteri Keuangan Republik Indonesia, 2001
– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, 2000-2001
– Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog), 2000
– Dosen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Artikel ini ditulis oleh:

Eka