Jakarta, Aktual.co — Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014 dengan besaran Rp3.000 per liter. Dengan peningkatan harga BBM bersubsidi sebesar Rp3.000 per liter, pemerintah akan mendapatkan penghematan subsidi sekitar USD3 miliar atau sekitar Rp36 triliun kurs Rp12.000.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, penghematan biaya akibat kenaikan harga BBM nantinya akan diprioritaskan untuk pembuatan tiga kartu program Presiden Jokowi, yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera.

“Kita tahu subsidi itu tidak tepat sasaran, jadi nanti akan diarahkan ke yang lebih tepat dengan model perlindungan sosial melalui Kartu Sehat, Kartu Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera,” kata Sofyan di Jakarta, Kamis (30/10).

Sofyan mengaku saat ini pemerintah tengah mengkaji mengenai koreksi kebijakan dalam rangka mengendalikan neraca keuangan negara melalui penghematan subsidi tersebut. Untuk itu, Pemerintah menargetkan koreksi kebijakan tersebut akan selesai sebelum penghujung tahun 2014.

“Dengan demikian kenaikan harga BBM hampir dapat dipastikan,” tambahnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya telah menciptakan program jaminan sosial melalui kartu tersebut saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam implementasinya, Jokowi bisa dikatakan sukses untuk kemudian dia membawa program jaminan sosial tersebut ke dalam visi-misi saat mencalonkan diri sebagai Presiden RI ke-7.

Jokowi juga memastikan program jaminan sosial ini akan berbeda dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah sekarang melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka