Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, untuk memajukan Visi Indonesia Maju pada tahun 2045 diperlukan tiga strategi dalam pembangunan manusia Indonesia.

Ketiga strategi tersebut yakni akses pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter guna mewujudkan sumber daya manusia yang bekerja kerja, produktif, terampil, dan berdaya saing.

“Kesemuanya itu harus diterapkan pada setiap tahapan siklus kehidupan manusia, mulai dari masa prenatal hingga lanjut usia,” Jelas Muhadjir saat menjadi Pembicara Kunci pada Forum Akademik : Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 secara daring, Kamis (11/5).

Forum akademik tersebut dihadiri oleh civitas akademika IPB University, kementerian/lembaga, TKPK Provinsi, TKPK Kabupaten/Kota, baik secara langsung maupun secara daring. Sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi.

Menurut Menko Muhadjir hal yang mendasar untuk mewujudkan visi tersebut dengan menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia. Karena sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan ( _Sustainable Development Goals_ ) yang memuat komitmen global untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2030.

“Setiap kasus kemiskinan itu memiliki ciri khasnya masing-masing, dibutuhkan penanganan yang lebih unik dan inovatif yang mana disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan,” Ucap Muhadjir.

Menko Muhadjir berharap kepakaran dan keragaman disiplin ilmu yang dimiliki oleh civitas akademika IPB University bisa menghasilkan solusi yang inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di negara Indonesia, sehingga target nol persen kemiskinan ekstrem dapat tercapai di tahun 2024 mendatang.

“Saya berharap kegiatan ini akan menghasilkan tindak lanjut yang nyata dan berdampak dalam bergotong-royong membangun Indonesia yang bebas dari kemiskinan, ketertinggalan, dan kesenjangan sosial,” Tuturnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris Kemenko PMK sekaligus selaku Ketua Satgas Pengelola Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Andie Megantara memaparkan bahwa untuk mencapai angka nol persen pada tahun 2024, dibutuhkan kerja bersama yang _extraordinary_ dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah namun juga lembaga nonpemerintah dan utamanya civitas akademika.

Mengisi forum akademik ini, turut hadir Plt. Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Bogor Endik Supiani, Rektor IPB University Aris Satria, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Nunung Nuryartono, serta Ketua Departemen Ilmu Ekonomi IPB University Sahara.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu