Ketua Umum Partai Hanura Waranto memberikan sambutan pada saat acara pembukaan Bazar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015). Ditengah sambutannya, Wiranto tidak sependapat dengan usulan kenaikan tunjangan anggota DPR.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto meminta kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, untuk tidak memantik kericuhan dengan embel-embel suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Pun termasuk kepada bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang maju dalam pesta demokrasi Ibu Kota, untuk ‘menjaga’ tutur katanya, agar tidak meyentuh SARA.

“Kan sudah ada aturannya, ada undang-undang, ada penyelenggaranya. Ada aturan, ada penyelenggara, ada kontestan, ada pemilih ada pendukung dan aparat keamanan,” kata Wiranto saat ditanya soal isu SARA dalam Pilkada DKI, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/10).

Mantan Panglima Jenderal TNI meyakini, jika seluruh pihak menjaga diri dari isu tersebut, situasi dan kondisi Pilkada DKI akan kondusif.

“Kalau masing-masing ambil porsinya sesuai aturan semua akan aman,” ujarnya.

Seperti diketahui, calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dilaporkan oleh beberapa pihak, salah satunya Front Pembela Islam (FPI) ke Bareskrim Polri dengan dugaan penistaan agama.

FPI misalnya, menilai Ahok tidak pantas untuk berbicara mengenai isi dalam kitab milik salah satu agama sah di Indonesia. Ahok memang membahas soal isi dalam kitab tersebut saat melakukan kunjungan ke Kepulauan Seribu pada 28 September 2016 lalu.(M Zhacky Kusumo)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid