Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan jumpa pers selepas rapat konsolidasi Kompolnas periode 2024–2028 di Kantor Kemenko Polkam RI, Jakarta, Senin (11/11/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan memastikan proses hukum kasus bentrokan antara prajurit TNI dengan sekelompok warga di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, terus berjalan.

Budi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.

“Latar belakang yang menjadi penyebab ini masih dalam penyelidikan pihak Pomdam I/Bukit Barisan bersama kepolisian setempat,” kata Menko Polkam menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polkam RI, Jakarta, Senin (11/11).

Budi menjelaskan saat ini ada beberapa prajurit Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 2/Kilap Sumagan telah diperiksa Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) I/Bukit Barisan.

Pada kesempatan itu, Menko Polkam juga menyampaikan kembali pernyataan Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan yang menjamin proses hukum kasus itu berjalan transparan.

“Pangdam I/Bukit Barisan menjelaskan prosesnya digelar secara transparan sehingga publik bisa mengawal dan mengikuti kasusnya dan akan dijamin dan dipastikan pelakunya yang terbukti bersalah akan ditindak dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan kronologi insiden bentrok prajurit Yonarmed 2/KS dengan sekelompok masyarakat di Deli Serdang diawali dari teguran prajurit terhadap anggota geng motor.

“Jadi, memang diawali anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota karena mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan,” kata Panglima TNI saat ditemui di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, menanggapi soal insiden di Deli Serdang.

Ia melanjutkan selepas teguran itu, kemudian ada adu mulut dan terjadi perkelahian massal pada Jumat (8/11) pekan lalu.

Akibat insiden itu, seorang laki-laki warga sipil berinisial RAB (usia 62 tahun) meninggal dunia dan delapan orang warga sipil luka-luka. Dari delapan orang yang terluka, tiga orang di antaranya korban salah sasaran.

Dari pihak TNI, seorang prajurit berinisial M dilaporkan luka-luka.

“Untuk delapan korban (warga sipil, red) yang luka-luka sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Sembiring menuju Rumah Sakit Putri Hijau untuk diberikan perawatan terbaik sampai dengan sembuh,” kata Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Inf. Doddy Yudha di Medan, Minggu (10/11).

Hingga kini, Polisi Militer Kodam I/Bukit Barisan telah memeriksa 33 orang prajurit Yonarmed 2/KS terkait keterlibatan mereka dalam insiden itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan