Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi pada 9 Maret 2016 akan menjadi momentum untuk mendongkrak sektor pariwisata Indonesia.

“Ini kejadian yang sangat langka yang akan berlangsung hanya 2 menit saja, kalau kita sebelumnya bisa memborbardir imaginasi para wisatawan dengan promosi yang bagus, bagaimana kelangkaan ini, gejalanya apa, dan sebagainya pasti wisatawan akan datang dengan antusias dan gembira,” ujar Rizal Ramli melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (26/1).

Menurut Rizal, fenomena yang disebut-sebut baru akan terulang lagi di Indonesia dalam 350 tahun mendatang itu perlu diikuti dengan sejumlah kegiatan yang bersifat keilmuan, edukatif, dan pariwisata.

Ia menambahkan, fenomena alam yang langka tersebut akan dijadikan sebagai agenda menarik untuk meningkatkan kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia serta menggerakan perjalanan 260 juta wisatawan nusantara (wisnus) di dalam negeri pada tahun ini.

Dalam rakor, Menteri Pariwisata Arief Yahya melaporkan bahwa pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang wilayahnya akan dilintasi GMT 2016 telah mempersiapkan diri dengan sejumlah acara menarik guna menarik kunjungan wisatawan.

GMT dengan durasi sekitar 2-3 menit tersebut akan melintasi 12 provinsi di Indonesia yakni, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku serta sejumlah kota besar seperti Palembang, Tanjung Pandang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Ternate, dan Sofifi.

Menurut Arief, GMT 2016 akan menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara karena peristiwa tersebut banyak diminati oleh kalangan astronom dan peneliti, komunitas astronomi, fotografer, maupun wisman dan wisnus termasuk masyarakat setempat.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Belitung, dalam kesempatan yang sama, menyebutkan hingga saat ini 70 persen hotel-hotel di Bangka mapun Belitung sudah dipesan oleh wisatawan asal Amerika dan Eropa untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

Sedangkan PT Pelni melaporkan pihaknya telah mempersiapkan dua buah kapal besar sebagai hotel terapung untuk menyaksikan fenomena alam yang berlangsung pagi hari itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka