Jakarta, Aktual.co —  Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan perlunya perubahan redaksional sumpah bagi pejabat negara. Pasalnya, kalimat pada sumpah yang ada saat ini dinilai tidak rasional.

“Jangan berpikir kalau saya membenarkan korupsi. Tapi teksnya ‘tidak akan menerima apapun’ artinya kalau dia diundang makan itu melanggar sumpah,” ujar Sofyan usai melantik pejabat eselon I di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (14/4).

Lebih lanjut dikatakan dia, sumpah seharusnya dilihat konteksnya. Bukan hanya teksnya saja.

“Dilihat yang penting jangan korupsi dan jangan merugikan negara,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka