Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan penurunan suku bunga sepenuhnya wewenang Bank Indonesia (BI) yang merupakan lembaga independen.
Pemerintah tidak bisa mencampuri kebijakan moneter BI. Kalau Presiden memanggil BI itu untuk menginformasikan kepada pemerintah apa yang dilakukan, mengapa kurs melemah, dan BI menjelaskan dari sisi kebijakan mereka, asesmen terhadap perekonomian.
“Jadi keputusan menaikkan atau menurunkan suku bunga itu kebijakan independen BI,” ujar Menko Perekomian Sofyan Djalil di Jakarta, Rabu (4/3).
untuk diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas soal suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) rate dengan para pimpinan perbankan BUMN. Presiden ingin mendengar kondisi perbankan kita terutama perbankan BUMN.
“Presiden ingin mendengar tanggapan-tanggapan perbankan kita terhadap BI Rate yang turun. Bagaimana kemungkinan dimasa depan kita bisa turunkan Interest rate. Ingin mendengar itu saja,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Menurut dia, BI rate merupakan refleksi kondisi ekonomi Indonesia sehingga inflasi harus ditekan agar ada ruang bagi BI untuk menyesuaikan interest rate. Pemerintah sendiri, tidak bisa melakukan intervensi terkait BI rate sesuai UU BI.
“Oleh sebab itu tugas pemerintah menjaga kebijakan fiskal yang baik. Kebijakan fiskal kita salah satunya adalah tidak lagi memberikan subsidi untuk BBM. Itu yang mempengaruhi inflasi kita di masa datang,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka