Pekanbaru, Aktual.com – Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengunjungi Provinsi Riau dan memberikan dorongan kuat untuk meningkatkan inklusivitas digital di wilayah tersebut.

Dalam kunjungannya, ia menekankan pentingnya pengembangan talenta digital agar Riau bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Menurut Budi Arie Setiadi, Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital, menurut data Bank Dunia.

Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama untuk mengembangkan talenta digital ini.

Langkah-langkah konkret telah diambil, seperti beasiswa bakat digital (beasiswa bakat digital) dan akademi kewirausahaan digital (akademi kewirausahaan digital) yang digalakkan setiap tahun.

Dalam konteks Riau, yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, potensi kemajuan sangat besar.

Budi Arie Setiadi berkeyakinan bahwa Riau dapat menjadi lokomotif kemajuan digital dengan potensi talenta digital dan kreativitas yang dimilikinya.

Hal ini ditunjukkan oleh tingkat literasi digital yang tinggi di kalangan masyarakat Riau, yang dapat diamati dari rendahnya tingkat pinjaman berani (pinjol) dan perjudian berani di wilayah ini.

Gubernur Riau, Syamsuar, juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat 631.347 unit usaha mikro, kecil, dan menengah di Riau.

Upaya untuk meningkatkan pemasaran di wilayah ini telah dilakukan melalui berbagai kerja sama, termasuk dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Selain itu, platform Mbizmarket telah digunakan untuk melibatkan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, dengan nilai transaksi mencapai Rp47,1 miliar per Juli 2023.

Hal ini merupakan langkah positif dalam mendukung inklusivitas digital di Riau dan meningkatkan potensi ekonomi di wilayah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah