Dalam kesempatan acara tersebut dijelaskan juga bahwa sampai saat ini pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan informasi belum merata di semua wilayah Indonesia terutama untuk wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluardan Kawasan Perbatasan.

Desa-desa yang menjadi target USO tersebut secara bisnis merupakan wilayah dengan potensi yang marginal bagi penyelenggara telekomunikasi karena posisinya yang relatif terpencil. Secara keseluruhan, saat ini masih ada sekitar 8.388 desa target USO dari total 82.353 desa/kelurahan di Indonesia.

Dalam kesempatan lain, Kepala Divisi Hukum dan Hubungan Masyarakat Latifah Hanum menerangkan; Berdasarkan pengalaman pembangunan BTS USO, BP3TI menengarai minimnya partisipasi penyelenggara seluler dalam membangun dan mengelola BTS di Wilayah 3T dan kawasan perbatasan tersebut.

“Jumlah BTS USO yang sudah terbangun barulah merupakan 2,8% dari jumlah total wilayah target USO dan masih ada sekitar 97,2% wilayah 3T dan perbatasan yang belum tergarap. Hal ini merupakan tantangan tersendiri, karena pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi memiliki target pemerataan jaringan seluler wilayah 3T dan kawasan perbatasan yang ditargetkan tercapai pada tahun 2019.” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid