Jakarta, Aktual.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, mengingatkan para pengguna media sosial serta aplikasi gawai untuk menjaga informasi pribadi dan tidak mudah mengisi atau memberikan data ketika diminta.
“Saya selalu mengimbau masyarakat Indonesia untuk hati-hati, jangan asal menyerahkan data informasi kita,” ujar dia ditemui usai menjadi pembicara di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Rabu (21/3).
Dalam memanfaatkan teknologi, masyarakat sebaiknya hati-hati dalam menyampaikan informasi, apalagi masyarakat Indonesia ingin gampang dan cepat selesai saat mengunduh aplikasi, tanpa membaca syarat dan ketentuan, katanya.
Tanpa membaca dengan teliti, tutur dia, masyarakat secara sadar menyerahkan akses data pribadi kepada platform.
“Langsung contreng pertanyaan izin mengakses saat mengunduh aplikasi di Playstore atau iOS, ada akses kontak, galeri. Data seperti itu pikirkan dulu mau dibagi atau tidak,” ucap Rudiantara.
Dalam menggunakan media sosial pun, masyarakat harus bijak, jangan sampai hanya untuk alasan bergaya lalu mengunduh foto-foto informasi pribadi di dunia maya yang akhirnya dapat dipakai dan disalahgunakan orang lain.
Pemerintah, ucap dia, selalu menjaga informasi pribadi dari sisi platform harus menjaga kerahasiaan data pelanggan melalui Peraturan Menteri (Permen) No 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Sebelumnya, laporan investigasi dari The New York Times dari Amerika Serikat dan The Observer di Inggris Raya menunjukkan terdapat 50 juta data pengguna platform media sosial tersebut diberikan ke perusahaan analisis dari AS, Cambridge Analytica.
Perusahaan analisis data Amerika yang tidak ada kaitannya dengan universitas terkenal di Inggris yang bernama Universitas Cambridge itu dikenal berperan dalam tim kampanye Donald Trump karena menyediakan data kompleks mengenai pandangan para pemilih Amerika setelah mereka mengisi sejumlah pertanyaan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: