Jakarta, Aktual.com – Keamanan siber di ASEAN perlu satu kebijakan untuk menjadi pedoman bersama di tingkat regional dalam menghadapi serangan siber yang semakin canggih, kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

“ASEAN harus membentuk, bekerja sama dan berkreasi sebagai satu ASEAN, ini tidak hanya terdiri dari 10 negara tetapi harus menjadi satu kebijakan keamanan siber dan satu pasukan keamanan siber untuk mengatasi potensi serangan siber dan menjadi jembatan keamanan siber di wilayah ASEAN,” kata Rudiantara dalam ASEAN Chief Information Security Officer Forum 2019 dengan tema “The Art of Cyber Security: Towards a Safer ASEAN 2025” di Auditorium BJ Habibie di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (19/9).

Rudiantara mengatakan untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2025 dan menjadikan ASEAN wilayah yang tangguh, maka keamanan siber menjadi satu hal yang harus diperhatikan.

“Untuk itu, ekosistem bagi penguatan keamanan siber di wilayah ASEAN harus dibentuk melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat antar negara anggota ASEAN,” katanya.

Seluruh negara anggota ASEAN harus bersama-sama mengembangkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber karena hari demi hari serangan siber semakin berkembang dan canggih, untuk itu perlu penguatan dan pembekalan kemampuan SDM ASEAN untuk mampu mencegah dan melawan serangan siber tersebut.

“Harus ada ekosistem dan ‘human capital‘ (sumber daya manusia) and ‘digital talent‘ (talenta bidang digital) di dalam keamanan siber,” ujar Rudiantara.

Demikian pula dengan kemampuan dan kecanggihan dalam keamanan siber, perlu ada saling mendukung dan berbagi praktik baik terkait keamanan siber antara negara yang satu dengan negara lain di dalam kawasan ASEAN sehingga membentuk kekuatan keamanan siber ASEAN yang tangguh melalui satu kolaborasi.

Forum ASEAN Chief Information Security Officer yang dibuka oleh Menteri Rudiantara menjadi ajang bertemunya pakar teknologi informasi dan komunikasi se-ASEAN.

Forum itu membahas terkait keamanan data digital, serangan dan ancaman siber, big data, serta aspek teknologi informasi dan komunikasi lainnya dalam mendorong keamanan siber di kawasan ASEAN.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan