Jakarta, Aktual.com – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan, tidak semua koperasi itu bagus, termasuk koperasi perikanan sebelum diberikan program bantuan kapal.
“Kita bagi tugas, Ibu Susi (Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan) yang mengurus ketersediaan ikan dan kapal, saya mengurus nelayan dan keluarganya. Bagi keluarga nelayan kita beri pelatihan kewirausahaan dan modal awal,” ujar Menkop usai penandatanganan MoU antara Menteri Koperasi dan UKM dengan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang pembinaan dan pengembangan kelompok usaha masyarakat di sektor kelautan dan perikanan di Jakarta, Selasa (3/11).
Ke depan, sebagus apapun program yang digulirkan, jika ikan di laut tidak ada akan menjadi sia-sia. Biar jajaran KKP yang menjaga kapal asing agar tidak masuk di laut Indonesia.
“Jadi, Ibu Susi menyiapkan ikan banyak di laut dengan menjaga kedaulatan laut caranya tidak boleh ada kapal asing lagi menangkap ikan di laut Indonesia,” tandasnya.
Selain itu, jajaran Kemenkop dan UKM terus melakukan upaya pengembangan koperasi dengan menginventarisir aturan-aturan yang menghambat perkembangan koperasi di Indonesia.
“Koperasi mesti memiliki dan mengelola tempat pelelangan ikan (TPI). Saya dan Ibu Susi akan meminta Mendagri meninjau kembali aturannya, agar TPI bisa kembali menjadi milik koperasi,” ucapnya.
Jika saat ini, KKP sudah menenggelamkan 107 kapal asing pencuri ikan. Jajaran Koperasi dan UKM pun telah ‘menenggelamkan’ 62 ribu koperasi bermasalah.
“Untuk koperasi bermasalah dilakukan rehabilitasi koperasi melalui Nomor Induk Koperasi (NIK) secara online. Artinya, aktifitas dan kinerja koperasi bisa dilihat dan dipantau bersama,” ujarnya.
Pasca direhabilitasi dilanjutkan dengan reorientasi koperasi. Di masa lalu, koperasi dibuat sebanyak-banyaknya. Kini, harus dikedepankan kualitas ketimbang kuantitas koperasi.
“Saat ini kita menonjolkan kualitas, ketimbang kuantitas koperasi. Saya berharap koperasi perikanan bisa berkinerja bagus di masing-masing daerah, ” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2013-2014 Induk Koperasi Perikanan Indonesia (IKPI).
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap, koperasi perikanan bisa dikelola secara benar, transparan, serta profesional.
“Tidak ada lagi koperasi yang dikelola secara abal-abal. Koperasi jangan sampai menjadi antek asing karena disinyalir banyak kapal asing menangkap ikan di lautan kita menggunakan bendera koperasi, ” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: