Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan bentrok antara oknum TNI dan Polri, seperti yang terjadi antara personel Brimob Polda Jateng dengan Penerbang TNI AD di Semarang pada Minggu (12/7), tidak terkait institusi.
“Ini sebenarnya masalah antar-individu, bukan lembaga. Masalah pribadi mereka yang kebetulan anggota TNI dan Polri,” ujarnya di sela buka puasa bersama antara Menkopolhukam dengan insan pers di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa malam (14/7).
Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 2008-2009 ini pun menolak anggapan bahwa kejadian bentrokan adalah karena kecemburuan sosial.
Terkait bentrokan di Semarang, ia menyatakan sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
“Sudah ada kesepakatan antara pimpinan TNI dan Polri. Nantinya akan dicari siapa saja yang terlibat dan akan ada sanksi sesuai keterlibatannya,” ujarnya.
Untuk mencegah hal itu terulang, Menkopolhukam meminta kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk memberikan pembinaan, penyuluhan serta pembekalan kepada jajarannya demi membentuk sikap saling menghargai.
Sebelumnya, Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Simongan, Kota Semarang, Minggu (12/7) dini hari, diserang sejumlah anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).
Penyerangan diduga karena cekcok antara anggota Penerbad dan Brimob di salah satu ATM bank.
Perselisihan antara oknum anggota Satuan Brimob Jawa Tengah dengan anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat itu telah diselesaikan secara damai melalui buka puasa bersama kedua kesatuan setelah dilakukan mediasi di markas Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro.
Artikel ini ditulis oleh: