Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melakukan walk out saat Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Ergan, memberikan pernyataan dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB, New York, AS, pada Selasa (23/1).
Ini merupakan debat ketiga sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023.
“Saya di sini untuk ketiga kalinya dalam tiga bulan untuk menegaskan kembali komitmen teguh Indonesia untuk membela Palestina. Menyatakan bahwa Indonesia tak akan berhenti hingga kita melihat kembalinya keadilan dan martabat rakyat Palestina,” ucap Menlu Retno dalam rapat terbuka DK PBB pada Selasa(23/1).
Dalam video yang ditayangkan VOA Indonesia, Menlu Retno meninggalkan ruang rapat saat Dubes Israel, Gilad Ergan, memberikan pernyataan.
“Namun, kekuatan teror ini hanyalah gejala belaka, sebuah gejala untuk ancaman keamanan yang sesungguhnya di wilayah tersebut dan sekitarnya,” ucap Gilad.
Menlu Retno juga mengajukan tiga tuntutan: gencatan senjata permanen sesegera mungkin, penghentian pasokan senjata ke Israel, dan diterimanya Palestina sebagai anggota penuh PBB.
“Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih lanjut oleh Israel,” tegasnya di markas PBB.
Retno juga mempertanyakan keseriusan Dewan Keamanan PBB untuk menjalankan resolusi-resolusi mengenai Palestina.
“Saya melihat banyak resolusi yang dilanggar terkait Palestina, namun tidak pernah ada sanksi kepada para pelanggar,” katanya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyebut penolakan Israel terhadap pendirian negara Palestina sebagai hal yang tidak dapat diterima.
“Pendudukan Israel harus berakhir,” ujar Guterres.
“Penolakan ini dan penyangkalan terhadap hak rakyat Palestina untuk mendirikan sebuah negara akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah