Moskow, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, pada Rabu (11/9) mengatakan bahwa London akan mengalokasikan sedikitnya 600 juta poundsterling (781 juta dolar AS atau sekitar Rp12 triliun) untuk mendukung Ukraina.
“Dukungan Inggris terhadap Ukraina tidak tergoyahkan. Komitmen kami sebesar lebih dari 600 juta poundsterling merupakan bagian terbaru dari dukungan kami yang berkelanjutan untuk Ukraina,” ujar Lammy dalam pernyataan resmi pemerintah Inggris, setelah kunjungannya ke Kiev bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Sebanyak 242 juta poundsterling (sekitar Rp4,8 triliun) akan dialokasikan pada tahun 2024-2025 “untuk kebutuhan kemanusiaan, energi, dan stabilisasi mendesak, serta mendukung reformasi, pemulihan, dan rekonstruksi,” menurut pernyataan tersebut.
Selain itu, Kiev akan menerima jaminan pinjaman senilai 484 juta poundsterling (sekitar Rp9,7 triliun) dari Bank Dunia hingga akhir 2024 untuk mendukung layanan publik Ukraina, termasuk sekolah dan rumah sakit, serta membayar pegawai negeri dan mendanai pensiun, kata pemerintah Inggris.
Pinjaman tersebut merupakan bagian kedua dari paket jaminan pinjaman Bank Dunia senilai 3 miliar dolar AS (sekitar Rp46,3 triliun), tambahnya.
Lammy juga berjanji bahwa Inggris akan memberikan kemitraan dan dukungan jangka panjang hingga 100 tahun bagi Ukraina.
Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, juga mengonfirmasi bahwa sebagai bagian dari komitmen London untuk mempercepat bantuan militer bagi Ukraina, Kiev telah menerima pasokan senjata yang diumumkan pada April, termasuk rudal pertahanan udara, peralatan jet tempur F-16, meriam AS90, laras cadangan, kapal militer, dan meriam maritim.
Ukraina juga akan menerima ratusan rudal pertahanan udara, puluhan ribu peluru artileri, dan lebih banyak kendaraan lapis baja sebelum akhir tahun, tambah Healey.
Rusia telah memperingatkan agar tidak memasok senjata ke Kiev, dengan mengatakan bahwa hal tersebut akan menyebabkan eskalasi lebih lanjut dari konflik tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan