Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Jerman, Fran-Walter Steinmeier, mengatakan pihaknya tidak yakin bahwa pertemuan puncak antara perwakilan Uni Eropa dengan Rusia pada Rabu (11/2), akan terjadi. Ia menambahkan sangat banyak hal yang masih harus diselesaikan.

Uni Eropa sendiri kian terpecah menyangkut masalah sanksi kepada Rusia. Beberapa negara mengkhawatirkan bidang perdagangan dan hubungan mereka dengan Rusia sementara negara-negara lainnya memperingatkan bahwa Eropa tidak boleh bersikap lunak terhadap Moskow.

Brussel pertama kali menerapkan sanksi-sanksi yang ditargetkan terhadap para individu setelah Rusia mencaplok Krimea pada Maret 2014. Setelah itu, pemerintahan di Belgia itu menjatuhkan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Moskow setelah terjadinya penembakan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 hingga jatuh di Ukraina pada Juli lalu.

Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond sebelumnya mendesak Uni Eropa untuk menggalang pandangan yang sama dalam menghadapi Rusia.

“Pesan saya kepada mitra-mitra saya adalah, kita perlu tetap jelas dan bersatu dalam menetapkan sikap kita terhadap agresi Rusia di Ukraina,” katanya dikutip dari AFP, Senin (9/2).

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Garcia-Margallo, sementara itu, berbicara soal betapa sanksi-sanksi itu telah menimbulkan “kerugian sangat besar”. Ia mengatakan bahwa sejauh ini ekspor Uni Eropa mengalami kerugian 21 miliar euro (Rp300,3 triliun).

Artikel ini ditulis oleh: