Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari mengecam keras serangan bom yang terjadi di kota Sana’a, Yaman pada selasa (20/4) kemarin. Pasalnya, serangan bom tersebut mengakibatkan terlukanya beberapa staf diplomat Indonesia, rusaknya gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.
Informasi awal yang diterima Kemenlu dari Sana’a, serangan tersebut ditujukan kepada depot amunis yang berada di kawasan KBRI. Jalan sekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat.
“Pemboman ini merupakan bukti bahwa penyelesaian masalah melalui kekerasan hanya mengakibatkan korban warga yang tidak bersalah. Indonesia menekankan kembali bahwa penyelesaian secara damai melalui diplomasi dan perundingan merupakan jejak terbaik,” ujar Retno di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (21/4).
Lebih lanjut dikatakan dia, agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Retno juga meminta agar kemanusiaan segera diterapkan, sehingga warga sipil termasuk warga negara asing dapat keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan bisa masuk ke sana.
“Kami meminta juga agar semua pihak yang bertikai menghormati aturan dan hukum internasional khususnya terkait perlindungan warga sipil termasuk berbagai solusi PBB terkait,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: