Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Senin (11/7). Menlu mengatakan Pemerintah terus melakukan upaya pembebasan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf serta melakukan koordinasi lebih lanjut tentang tiga WNI yang diculik oleh lima anggota kelompok bersenjata di Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Sabtu (9/7) malam. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, memantau perkembangan kondisi kesehatan mantan presiden BJ. Habibie di Jerman melalui putra sulungnya Ilham Akbar Habibie yang telah berada di Munchen.

“Kemarin, tambahan, saya berkomunikasi dengan Pak Ilham, putra Pak Habibie, yang saat ini sudah ada di Munchen. Tambahan komunikasi kami lakukan dengan Pak Ilham,” kata Retno di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, Selasa (6/3).

Berdasarkan komunikasi terakhir Retno dengan keluarga Habibie, maka diketahui kondisi presiden Indonesia ke-tiga tersebut sudah stabil.

“Kondisi beliau cukup stabil, dan saya sampaikan bahwa hari Minggu Presiden melakukan komunikasi dengan Pak Habibie. Hari Sabtu sebelumnya saya juga sempat melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Pak Habibie,” kata Menlu.

Retno mengatakan pemantauan kondisi kesehatan Habibie telah dilakukan sejak dia dilarikan ke Klinik Starnberg, Munchen, Jerman pada Jumat (2/3).

“Sejak masuk rumah sakit. Kami selalu memantau lewat perwakilan di Jerman. Setiap hari berkomunikasi langsung tim yang di Munchen sebanyak dua kali, yakni pas bangun (pagi) kemudian malam sebelum tidur saya berkomunikasi lagi,” ungkap Retno.

Habibie terdiagnosis mengalami kebocoran pada klep jantung. Sakit kebocoran jantung yang dialami Habibie mirip dengan sakit yang dialami sang istri, almarhumah Ainun Habibie.

Sakit itu membuat air menumpuk di paru-paru Habibie hingga 1,5 liter sehingga ia pun merasa sulit bernapas di samping tekanan darah meningkat hingga 180 mmHg.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: