Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry memperingatkan, Rabu, masa depan penyelesaian dua-negara pada konflik Timur Tengah berada dalam bahaya.
Ia menegaskan bahwa AS tidak akan tinggal diam ketika kekerasan dan pembangunan permukiman oleh Israel membahayakan perdamaian.
Dalam pidato yang disampaikannya hanya beberapa minggu sebelum pemerintahan Obama menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih Donald Trump, Kerry mengatakan Israel “tidak pernah akan mendapatkan perdamaian sesungguhnya dengan” dengan dunia Arab jika Israel tidak mencapai perjanjian berdasarkan konsep rakyat Israel dan Palestina yang hidup di negara masing-masing.
“Walaupun kita telah melakukan upaya-upaya terbaik selama bertahun-tahun, penyelesaian dua-negara (konflik Israel-Palestina, red) ini betul-betul berada dalam bahaya,” kata Kerry di Departemen Luar Negeri.
“Kita tidak bisa, berdasarkan apa pun juga, hanya berdiam diri, dan tidak mengatakan apa-apa ketika kita melihat harapan perdamaian melayang.”
“Sebenarnya, perkembangan di lapangan menyangkut kekerasan, terorisme, penghasutan, perluasan pemukiman serta pendudukan (Israel) yang tampaknya tak berkesudahan, sedang menghancurkan harapan bagi perdamaian bagi kedua pihak dan memperkokoh kenyataan satu-negara, yang tak dapat diubah dan sebenarnya tak diinginkan sebagian besar rakyat.”
Kerry mengecam oleh kalangan masyarakat Palestina, termasuk “ratusan serangan teroris pada tahun lalu.”
Sementara itu, Israel sedang mengabaikan Presiden Barack Obama dan berharap bahwa mereka mendapat perlakuan yang lebih menguntungkan dari Donald Trump, yang akan mulai menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari.
Trump sebelumnya secara terbuka memperlihatkan sikap menentang Resolusi PBB soal Israel. Ia diperkirakan nantinya akan menggunakan hak veto AS di Dewan Keamanan terhadap rancangan-rancangan resolusi yang anti-Israel.
Trump telah menyatakan janji untuk memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerusalem. Ia juga telah menunjuk seorang pengacara sebagai duta besar AS untuk Israel. Pengacara tersebut merupakan seorang sosok yang menggalang dana bagi pemukiman luas Yahudi.
Trump telah menunjukkan keraguan terhadap penyelesaian dua-negara dan ia bahkan mendukung pencaplokan Tepi Barat oleh Israel.
(Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby