Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta, Senin (11/7). Menlu mengatakan Pemerintah terus melakukan upaya pembebasan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera kelompok Abu Sayyaf serta melakukan koordinasi lebih lanjut tentang tiga WNI yang diculik oleh lima anggota kelompok bersenjata di Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Sabtu (9/7) malam. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Spt/16.

Semarang, Aktual.com – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan agenda kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong begitu penting bagi pemerintah dalam persoalan ekonomi. Selama ini, Singapura merupakan mitra bilateral dalam berbagai bidang.

“Keduanya punya mekanisme yang kokoh dan forum yang membahas mengenai masalah ekonomi. Singapura adalah mitra penting bagi Indonesia, begitu juga sebaliknya saling menguntungkan,” kata Retno di Semarang, Minggu, (13/11).

Kata dia, berbagai hal kerja sama bagi Indonesia dari sektor nilai perdagangan sudah melebihi angka US$30 miliar pada 2013. Arus ekonomi di Indonesia merupakan mitra ketiga, dari negara China dan Jepang.

Tercatat, selama ini total investasi yang ditanamkan mencapai US$ 5,9 miliar, meliputi 3.012 proyek di tahun 2015. Selain itu, indikator penting lainnya dapat bisa dilihat berbagai bidang sektor lain.

Sementara itu, di bidang pariwisata, wisatawan asal negeri singa itu berada di nomor dua dunia. Pemasukan dari sektor ini bahkan lebih US$1,5 miliar di tahun 2015.

“Angka jumlah tenaga kerja Indnesia di Singapura juga sagat besar di hampir 200 ribu orang. Itu indikator mengapa Singapura mitra terpenting Indonesia, ” jelasnya.

Selama ini, lanjut Retno, komunikasi antara Presiden Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong berjalan sangat intensif. Kedua negara bahkan secara berkala melakukan kerjasama serius di berbagai seperti  investasi, pariwisata, perdagangan, agro bisnis dan lain-lain.

Salah satunya terkait kerjasama Kawasan Industri Kendal (KIK) yang akan diresmikan kedua negara pada Senin, 14 November 2016. Retno menyebut, PM Singapura dan romobongan akan dua hari berada di Indonesia. Kunjungan PM Singapura dengan rombongan besar tersebut bahkan dinilai sangat jarang terjadi.

“Sangat jarang PM Singapura datang dengan delegasi menteri yang besar. Di Semarang ada semblan menteri dalam rangka menyelenggarakan leaders reatret, ” ujarnya.

Saat bertemu PM Singapura di Semarang, Pesiden Jokowi, kata Retno juga akan membahas isu kerjasama ekonomi dan isu regional dan intenasionl. Di antaranya MoU pariwisata dua negara dan dua MOU lainnya, yakni MoU Pemerintah Daerah Makasar dan CEO Singapura soal Smart City, serta MoU soal digtal ekonomi di Batam.

(Muhammad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan