Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkapkan informasi terkait solusi untuk isu etnis Rohingya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers tahunan di Bandung pada hari Senin (8/1).
Menurutnya penyelesaian masalah etnis Rohingya sangat terkait dengan situasi demokrasi di Myanmar. Hal ini telah menjadi perhatian bagi negara-negara anggota ASEAN.
“Demokrasi dan stabilitas di Myanmar akan menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya, agar mereka dapat kembali ke rumah mereka secara bermartabat,” katanya.
Retno menyatakan bahwa dia telah mengadakan pembahasan mengenai isu Rohingya dengan Komisioner Tinggi UNHCR di Jenewa pada bulan Desember yang lalu.
Ia menyoroti pentingnya kerja sama yang kokoh antara negara-negara di kawasan dan lembaga-lembaga PBB untuk menangani masalah pengungsi Rohingya.
Retno juga membahas isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang ikut memperumit situasi ini.
“Perpindahan lanjutan pengungsi Rohingya atau secondary movement akhir-akhir ini diduga kuat terjadi karena kejahatan TPPO,” ungkapnya.
Retno menekankan bahwa perkembangan di Myanmar terus menjadi fokus perhatian dari pihak Indonesia.
“Selama keketuaan Indonesia di ASEAN, lebih dari 265 engagements telah dilakukan dengan stakeholders isu Myanmar untuk dorong kemajuan implementasi 5PCs. Komitmen Indonesia untuk membantu Myanmar keluar dari krisis goes beyond our chairmanship,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih