Arria-Formula: Menlu Retno L.P. Marsudi di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat pada Kamis (9/5). Pemerintah Indonesia dalam diskusi informal di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyerukan penghentian pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina.
Arria-Formula: Menlu Retno L.P. Marsudi di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat pada Kamis (9/5). Pemerintah Indonesia dalam diskusi informal di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyerukan penghentian pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina.

Jakarta, aktual.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk melaksanakan proses evakuasi bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza, Palestina. Retno menginformasikan bahwa terdapat tiga WNI yang merupakan relawan dari MER-C yang ingin tetap tinggal di Gaza.

“Terdapat juga tiga WNI relawan MER-C yang tinggal di Gaza Utara di sekitar Rumah Sakit Indonesia,” ujar Retno dalam konferensi pers di Kemenlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).

Retno mengungkapkan bahwa ia telah melakukan komunikasi dengan ketiga WNI yang berperan sebagai relawan tersebut. Dia menegaskan bahwa para WNI relawan dari MER-C telah memutuskan untuk memilih untuk tetap berada di Gaza.

“Sejak awal kita juga sudah lakukan komunikasi dengan beliau-beliau bertiga dan dari komunikasi sejauh ini, beliau-beliau memutuskan untuk tinggal di Gaza, kita akan terus melakukan komunikasi dengan para WNI tersebut,” paparnya.

Retno juga telah melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri Mesir untuk memastikan bahwa perlintasan Rafah tetap akan dibuka pada hari ini. Hal ini dikarenakan Kementerian Luar Negeri Indonesia berencana untuk mengorganisir evakuasi sebuah keluarga WNI lainnya yang masih berada dalam situasi terjebak di Gaza.

“Harapan kita hari ini, hari Jumat di mana negara-negara Arab adalah hari libur, pintu Rafah tetap dibuka,” jelasnya.

“Harapan dan permintaan ini sudah saya sampaikan ke Menlu Mesir semalam. Saya langsung berkomunikasi dengan Menlu Mesir untuk menyampaikan permintaan agar pintu Rafah dalam kali ini bagian Mesir dapat dibuka. Di hari libur hari Jumat ini,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, berhasil melakukan penyelamatan empat WNI dari Gaza, Palestina. Selain keempat WNI tersebut, seorang istri WNI juga turut dievakuasi.

“Pada tanggal 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 3 November WIB, empat WNI dan satu istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah,” kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).

Retno menyampaikan bahwa saat ini, Tim KBRI Kairo telah berhasil mengantarkan empat WNI beserta seorang istri WNI ke Kairo. Ia menyatakan telah berkomunikasi dengan Tim KBRI Kairo yang bertanggung jawab atas proses evakuasi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain