Ankara, Aktual.com – Kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Jerman, akan menjadi “tonggak sejarah untuk membuka lembaran baru” dalam hubungan bilateral, kata menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Erdogan tiba di Berlin pada Kamis (27/9), untuk kunjungan kenegaraan tiga-hari dengan tujuan meningkatkan hubungan politik dan ekonomi antara kedua negara tersebut.

Selama kunjungannya, Erdoga dijadwalkan bertemu dengan timpalannya dari Jerman Frank-Walter Steinmeier dan mengadakan pembicaraan dengan Kanselir Angela Merkel.

Ketika berbicara dengan wartawan setelah pertemuan di New York, AS, di sisi Sidang Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga mengatakan kesepakatan Idlib antara Turki dan Rusia adalah “prestasi Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin –yang juga didukung oleh Iran.

Pada 17 September, Turki dan Rusia menyepakati zona demiliterisasi di Idlib, Suriah.

Turki dan Rusia juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan “pemulihan kestabilan” zona demiliterisasi Idlib, yang secara jelas melarang dilakukannya agresi.

Berdasarkan kesepakatan itu, kelompok oposisi di Idlib akan tetap berada di daerah tempat mereka sudah ada, sementara Rusia dan Turki akan melancarkan operasi gabungan di daerah tersebut guna mencegah pertempuran baru.

“Setiap orang mengetahui apa yang telah dilakukan Turki mengenai migrasi tapi kami juga memberitahu mereka dalam semua pertemuan, termasuk pertemuan bilateral, bahwa mereka harus lebih peka mengenai pembagian beban,” kata Cavusoglu, sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu, Jumat pagi (28/9).

“Kami telah menerima dukungan kuat dari setiap orang yang telah kami temui. Bahkan dalam pertemuan yang tidak kami hadiri, setiap orang termasuk (Presiden AS Donald) Trump berterima kasih kepada Turki,” tambah Cavusoglu.

“AS telah memutus bantuan buat Badan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA). Turki bekerjasama dengan negara lain untuk memenuhi defisit itu,” kata Cavusoglu.

Pada 31 Agustus, Washington memutus semua dananya buat UNRWA, sedangkan AS adalah penyumbang terbesar buat badan PBB tersebut.

UNRWA, yang didirikan pada 1949, menyediakan bantuan penting buat pengungsi Palestina di Jalur Gaza –yang menghadapi blokade, wilayah Palestina yang diduduki, Tepi Barat Sungai Jordan, Jordania, Lebanon dan Suriah.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: