Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan bahwa ekstremisme, terorisme dan konflik sektarian adalah musuh bersama negara-negara di wilayah ini.

Dia membuat pernyataan ini dalam pertemuan dengan rekannya Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

Mengacu pada hubungan budaya dan agama yang sangat besar antara Iran dan Turki, Zarif mengatakan bahwa perbedaan atas beberapa masalah yang dialami dapat dihapus melalui dialog dan kerja sama.

Dikutip dari Oana, Jumat (19/12), Zarif mendesak kedua pihak, baik Teheran dan Ankara untuk lebih aktif berperan regional mereka dan memberikan kontribusi untuk pemulihan perdamaian dan keamanan kawasan.

Mengenai perkembangan di Suriah, Zarif menegaskan bahwa rakyat Suriah harus dibiarkan untuk menentukan nasib mereka sendiri tanpa campur tangan asing.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki menyatakan harapan bahwa kunjungan mendatang ke Teheran oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan membuahkan peningkatan lebih lanjut hubungan antara kedua Negara, dan bahwa sesi kedua Komisi Ekonomi Iran-Turki, yang dibentuk selama kunjungan Presiden Hassan Rouhani ke Turki Juni lalu, akan segera diadakan.

Cavusoglu menyinggung krisis di Irak dan menggarisbawahi dukungan dari Iran dan Turki untuk pemerintah baru Baghdad.

Dia mengatakan bahwa kelompok teroris Daesh merupakan ancaman terhadap seluruh wilayah dan menyerukan kerja sama antara Iran dan Turki dalam kampanye melawan terorisme.

Kedua menteri luar negeri menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan peringkat perdagangan Iran-Turki menjadi 30 miliar dolar AS per tahun.

Artikel ini ditulis oleh: