Jakarta, Aktual.com — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bikrokrasi (MenPAN RB), Yudi Crisnandi meminta kepada penyebar transkip dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo oleh salah satu menterinya, untuk diungkapkan.
“Pokoknya tanyakan sama yang buka transkrip itu. Saya belum bisa berkomentar karena belum tahu kebenarannya,” kata Yudi saat ditemui di Mabes Polri usai buka puasa bersama dalam peringatan HUT Polri ke 69, Jakarta Selatan, Rabu (1/7).
Saat disinggung apakah menteri yang diduga berani mengecilkan pribadi presiden pantas untuk dicopot, Yudi lagi-lagi enggan berkomentar. Menurutnya hal tersebut harus dibuktikan dulu kebenarannya.
“No komen. Makanya kita kan gak tau transkip itu bener atau engga,” sambungnya.
Politikus partai Hanura itu menambahkan, agar isu tersebut tidak melebar, maka si penyebar transkip harus membuktikan bahwa transkip ucapan yang terlontar dari salah satu menteri yang diduga berjenis kelamin perempuan. “Biar yang buka transkip itu yang menceritakan Kebenarannya,” tandasnya.
Sebelumnya, politisi PDIP Masinton Pasaribu membeberkan ucapan menteri yang diduga menghina Presiden Jokowi mengarah kuat pada Rini Soemarno. Hal ini diperjelas dengan penyebutan jenis kelamin perempuan dan menteri di bidang ekonomi itu.
Selain itu, rekaman perbincangan yang beredar di kalangan pejabat tinggi negara, termasuk yang diterima Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, menjadi bukti kuat jika Rini melakukan hinaan kepada Jokowi.
Berikut transkrip rekaman tersebut : “Kalau memang saya harus dicopot, silakan! Yang penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu, saya pantas dicopot! Belum tentu juga Presiden ngerti, apa tugas saya. Wong Presiden juga nggak ngerti apa-apa! (Rini Soemarno, 3 Juni 2015).
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby