Menpar Arief Yahya
Menpar Arief Yahya

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyerahkan Anugerah  Pariwisata Halal Terbaik 2016 kepada para pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional (KPHN) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Jumat (7/10) malam.

Sebanyak 15 pemenang KPHN 2016 yang terbagi dalam 15 kategori ini, 5 pemenang di antaranya yakni; Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam/Aceh (Destinasi Budaya Ramah Wisata Muslim Terbaik); Provinsi Sumatera Barat/Sumbar (Destinasi Wisata Halal Terbaik), The Radhana Kuta Bali (Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat/NTB (Resort Pantai Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); dan ESQ Tours Travel Jakarta (Operator Haji dan Umroh Terbaik) ini diusulkan akan mewakili Indonesia ikut  dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yang akan berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emeriat Arab (UEA) pada  Desember 2016 mendatang.

Menpar Arief Yahya mengatakan, tim pemenangan di ajang WHTA 2016  menargetkan akan mendapatkan sedikitnya 3 awards atau prestasi ini sama seperti yang diraih dalam WHTA 2015 dengan memperoleh 3 awards yakni; World’s Best Halal Tourism Destination (Lombok), World’s Best Halal Honeymoon Destination (Lombok), dan World’s Best Family Friendly Hotel (Sofyan Betawi Hotel

“Dua Provinsi Aceh dan Sumbar,  yang disiapkan sebagai destinasi wisata halal andalan, kita harapkan akan mendapat  World’s Best Award di WHTA 2016 melengkapi NTB yang lebih dulu pada tahun lalu meraih 2 penghargaan World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination,” kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/10).

Menpar Arief Yahya mengatakan, perolehan awards dalam ajang WHTA 2016 akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kunjungan wisman dan ini telah dialami destinasi Lombok, NTB.

“Indonesia memang sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia. Mengapa? Karena memiliki keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara dan hal semacam itu merupakan modal utama yang tidak dimiliki negara lain. Kita juga semakin yakin dengan tingginya kesadaran masyarakat dan industri pariwisata nasional terhadap perlunya pariwisata ramah wisatawan muslim atau muslim  friendly  tourism,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya  menegaskan tekad Indonesia ingin menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada 2019. Oleh karena itu, halal tourism menjadi fokus Indonesia karena memenuhi syarat 3S (size, sustainable, dan spread). Size pasar wisata halal dari 6,8 miliar penduduk dunia, 1,6 miliar di antaranya adalah muslim dan 60% usianya di bawah 30 tahun.

Menurut laporan  Comcec Report February 2016, Crescentrating, tahun 2014 ada 116 juta pergerakan halal traveler dan diproyeksikan tahun 2020 akan menjadi 180 juta perjalanan atau naik 9,08%, sementara di Indonesia dalam 3 tahun terakhir ini juga naik rata-rata 15,5%.Tercatat total pengeluaran wisatawan muslim dunia tahun 2014 mencapai US$ 142 miliar.

Sustainability atau growth  halal tourism  mencapai  6,3%  atau lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,4%  ataupun pariwisata ASEAN  sebesar 5,5%. Begitu pula  spread atau benefit halal tourism  sangat besar; untuk pengeluaran wisman  dari Arab Saudi rata-rata US$ 1.750 per kunjungan/wisman dan wisman Uni Emirat Arab US$ 1.500 per kunjungan/wisman atau lebih besar dibandingkan pengeluaran wisman dari Asia US$ 1.200 per wisman/kunjungan.

Antusiasme  Masyarakat Tinggi
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) Riyanto Sofyan mengatakan penyelenggaraan KPHN 2016 yang baru pertama kali tersebut mendapat sambutan yang tinggi dari masyarakat.

“Tingginya antusiasme masyarakat ini terlihat dari jumlah peserta KPHN 2016 yang semula ditargetkan hanya 100 peserta, namun jumlah pendaftarnya  mencapai 117  hingga kemudian ditetapkan sebanyak 111 nominator. Juga perserta voting terbuka melalui website www.halaltourism.id atau tautan: http://www.mlife.id dan http://svy.mk/2bZnYK2  yang semula ditargetkan 50 ribu hingga akhir voting  sebanyak 115.462 votter,” kata Riyanto Sofyan.

Riyanto Sofyan mengatakan, tingginya antusiasme masyarakat untuk melakukan vote tersebut  menjadi pendorong untuk memenangkan wakil Indonesia dalam ajang WHTA  2016 yang mulai mengadakan  voting secara terbuka pada Oktober 2016 ini.

Ketua Tim TP3H  berharap  kompetisi pariwisata halal nasional dapat diselenggarakan setiap tahun itu akan memacu laju pertumbuhan dan perkembangan pariwisata halal di Indonesia serta mewujudkan target  20 juta wisman pada 2019.

Sebanyak 15 pemenang KPHN 2016 yang  mendapat  penghargaan Anugerah  Pariwisata Halal Terbaik 2016 yakni; 1. Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Aceh (Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); 2. The Rhadana  Kuta, Bali (Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); 3. Novotel Lombok Resort & Villas,   Lombok Tengah  NTB   (Resort Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); 4. Ero Tour  Sumbar ( Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik); 5.Wonderful Lomboksumbawa (www.wonderfullomboksumbawa.com), NTB (Website Travel Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); 6. Kawasan Lembah Sembalun, Lombok Timur NTB (Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); ESQ Tours Travel Jakarta Selatan, Jakarta  (Operator Haji & Umroh Terbaik);  8. Sumbar (Destinasi Wisata Halal Terbaik); 9. Sumbar (Destinasi Kuliner  Halal Terbaik); 10. Aceh (Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); 11. Kantin Salman ITB Bandung,  Jabar (Sentra Kuliner Halal Terbaik); 12. Botani Square Bogor, Jabar (Pusat Belanja Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); 13. Rumah Makan Lamun Ombak Padang, Sumbar (Restoran Halal Terbaik); 14. Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Aceh (Daya Tarik Wisata Terbaik); dan 15. Ayam Taliwang Moerad, NTB (Kuliner Halal Khas Daerah Terbaik).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka