Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno usai melepas peserta mudik gratis bersama MS Glow yang digelar di Jakarta, Senin (8/4/2024). ANTARA/Sinta Ambar

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis bahwa kebijakan Golden Visa yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo akan mempercepat pertumbuhan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Sebagian juga sudah bertanya kepada kami untuk Labuan Bajo second home visa (visa rumah kedua), ini wisatawan mancanegara yang ingin tinggal lebih lama di Labuan Bajo, jadi konsepnya adalah izin tinggal lima sampai 10 tahun dengan beberapa persyaratan, golden visanya bisa menggulirkan lebih banyak lagi investasi ke Labuan Bajo,” ujar Sandiaga di Labuan Bajo, Rabu(7/8).

Sandiaga berharap investasi yang masuk tidak hanya berkualitas, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat melalui pembukaan peluang usaha dan lapangan kerja.

“Peminatnya per hari ini sudah mencapai hampir 500 (orang) terus berdatangan, tapi memang belajar dari pengalaman negara-negara yang lebih dulu menawarkan golden visa dampaknya sangat besar terhadap investasi. Jadi bukan hanya investasi terhadap properti tapi juga investasi di beberapa sektor dan di beberapa lini usaha,” katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa beberapa pihak telah mengajukan Golden Visa untuk berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Labuan Bajo, dan pemerintah sedang menilai aplikasi tersebut.

“Per hari ini kita sedang telaah mayoritas ke Bali, tapi ada beberapa juga ke Jakarta dan kalau tidak salah laporan ada juga yang mengajukan untuk di beberapa destinasi pariwisata super prioritas, termasuk Labuan Bajo,” jelas Sandiaga.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya saat peluncuran Golden Visa di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pelancong berkualitas yang dapat berinvestasi dan berkontribusi secara produktif selama tinggal di Indonesia.

“Sehingga menarik lebih banyak good quality travelers untuk invest while stay dan productive while stay,” kata Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa Golden Visa hanya diberikan kepada pelancong berkualitas, dan pemerintah akan selektif dalam memilih penerima untuk memastikan kontribusi positif bagi negara.

“Jangan sampai justru meloloskan orang-orang yang membahayakan keamanan negara, meloloskan orang-orang yang tidak memberi manfaat secara nasional,” tegas Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah