Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk Hamdhani Dzulkarnaen (kanan) berbincang dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) usai melakukan kunjungan ke pabrik perakitan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), Cikarang, Jawa Barat. Kamis (5/7/2018). Menperin didampingi oleh Presiden Direktur KMWI Reiza Treistanto (tengah), Direktur PT Astra International Tbk Gidion Hasan (kedua kiri) dan Wakil Presiden Komisaris KMWI Agus Baskoro (kiri). Menperin berpesan agar AMMDes mengoptimalkan tingkat kandungan komponen dalam negeri. Saat ini, industri dalam negeri telah mampu memproduksi sebanyak 185 jenis komponen atau 70% dari seluruh komponen yang dipakai oleh AMMDes. AKTUAL/Astra Otopart

Jakarta, Aktual.com – Industri kimia, antara lain, penghasil amonium nitrat menjadi andalan dalam menekan defisit neraca perdagangan karena mampu menyubtitusi impor dengan kapasitas produksi yang telah mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik.

“Kami dorong ‘domestic market lebih optimal, dan terus digenjot untuk ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (9/7).

Kemenperin aktif memacu pengembangan sektor-sektor industri yang berpotensi untuk meningkatkan nilai ekspor nasional.

“Pemerintah telah menyusun solusi jangka menengah dan panjang, yakni melalui substitusi impor dan investasi, sedangkan jangka pendeknya seperti pembatasan impor amonium nitrat, karena industri di dalam negeri sudah mampu mencukupi,” kata Menperin.

Menteri Airlangga juga mengungkapkan, klaster industri kimia di Bontang masih memiliki potensi besar untuk pengembangan produk hilir seperti dimetil eter yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar pengganti LPG, pupuk majemuk berbasis amonium nitrat, soda ash, dan pupuk amonium klorida.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid