Jakarta, Aktual.com – Gas Blok Masela belum menemukan titik terang siapa yang akan menjadi buyer nya. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menjelasakan bahwa dari beberapa industri yang ada, belum satu pun mencapai komitmen. Permasalahannya, masih belum menemukan harga yang sesuai.

“Pembeli kan tergantung dari harga dan delivery point dan waktunya kapan. Potensi industrinya ada Pabrik pupuk, methanol, dan dimetyl ether,” katanya di Jakarta, Senin (12/6).

Sementara Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso memperkirakan saat ini potensi industri yang akan beroperasi bisa menyerap listrik hingga 300 MW. Degan itu diperkirakan kebutuhan gas untuk pembangkit sebesar 60 mmscfd.

“Sementara ini kan industrinya ada 300 MW yang sudah dari perindustrian, dari pupuk dan sebagainya 300 MW. Kalau industri beroperasi baseload kan biasanya itu kira-kira butuh 60 mmscfd,” katanya.

Untuk diketahui, pemerintah berjanji kepada kontraktor akan menangani dan mencari pembeli alokasi gas Masela dalam tempo watu 3 bulan sejak Inpex melakukan Pre Front End Engineering Design (FEED).

Imbalannya, Inpex diminta untuk menyepakati produksi sebesar 7,5 Metric tonnes per annum (MTPA) of Liquefied Natural Gas (LNG) dan 474 Million standard cubic feed per day (MMSCFD).

“Tinggal gimana Inpex-nya, kapan mau mulai, lalu kita akan cari buyer. Waktunya tiga bulan sejak mereka declare kapan mau mulai pre-FEED,” kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar di Kantor Kementerian ESDM, Senin (5/6).

Sementara Inpex menginginkan lebih banyak porsi LNG ketimbang gas pipa. Hal ini lebih memungkinkan untuk dilakukan ekspor. Perusahaan asal Jepang itu berharap alokasi produksi sebesar 9,5 MTPA dalam bentuk LNG sisanya 150 MMSCFD.

Namun pemerintah akan menyepakati kehendak Inpex apabila nantinya dalam 3 bulan yang disepakati ternyata pemerintah tidak mampu mendapatkan pemberli alokasi gas 474 MMSCFD.

“Dua skenario dalam produksi yaitu 7,5 MTPA ditambah 474 MMSCFD. Skenario kedua adalah 9,5 MTPA dan 150 MMSCFD. Kita akan lakukan satu pre-feed, akan ditentukan tiga bulan setelah kita lakukan market review siapa yang mengambil gas 474 MMSCFD. Gas yang 474 akan ditawarkan dalam tiga bulan ini, dan harus kontrak,” pungkasnya.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan