Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku, terlebih dulu bakal membentuk tim khusus untuk mengkaji kemungkinan dilanjutkannya proyek Pembangunan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang.
“Kami akan bentuk tim untuk mendalami itu semua dan berkonsultasi dengan banyak pihak, tidak hanya dengan KPK, kemudian dengan BPK, BPKP, DPR, termasuk Kemenkumham dan lain sebagainya,” kata dia di kantor KPK, Rabu (19/11).
Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kajian sebelum proyek yang saat ini tengah berurusan dengan KPK tersebut bisa dilanjutkan oleh Kementerian Kemenpora. “Kita akan terus melakukan kajian yang lebih mendalam karena banyak aspek yang harus kita selesaikan.”
Proyek Hambalang yang dikerjakan oleh KSO Adhi Karya dan Wijaya Karya amblas pada 14-15 Desember 2011 karena kontur tanah yang rentan longsong sehingga pembangunan dihentikan, padahal proyek tersebut rencananya menjadi menjadi sekolah pendidikan olahraga untuk atlet junior dan senior.
Namun demikian, Imam mengaku belum memikirkan secara jauh apakah akan memindahkan lokasi proyek Hambalang atau tetap di tempat semula pasca kajian tim tersebut.
“Nanti kita lihat hasil kajiannya seperti apa karena akan melibatkan banyak pakar dari instansi juga, dari instansi terkait, kita akan libatkan beliau-beliau semua,” tambah Imam.
Sejumlah aspek yang didalami misalnya adalah legalitas hukum dan kontur tanah.
Berdasarkan hasil evaluasi tim ahli ITB yang dituangkan dalam revisi laporan akhir pendukung penyidikan KPK untuk proyek P3SON Hambalang tanggal 31 Agustus 2013, terjadi kegagalan “system management design” dan konstruksi proyek yang telah menyebabkan kegagalan proyek sehingga bangunan P3SON tersebut secara keseluruhan tidak dapat digunakan sesuai peruntukkannya.
Hasil penelitian tim tanggap darurat yang dibentuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan longsor disebabkan sifat batuan di lokasi berupa tanah lempung yang mudah mengembang (swelling clay) sehingga memiliki kerentanan tinggi terhadap terjadinya gerakan tanah. [ant]
Editor: Wisnu Yusep
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby

















