Menpora Dito ketika ditemui awak media seusai mengikuti konferensi pers MILO Activ Indonesia Race (MAIR) 2023 Jakarta Series di lapangan Kemenpora, Jakarta, Senin (31/7/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Menpora Dito ketika ditemui awak media seusai mengikuti konferensi pers MILO Activ Indonesia Race (MAIR) 2023 Jakarta Series di lapangan Kemenpora, Jakarta, Senin (31/7/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

Jakarta, aktual.com – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, sedang melakukan peninjauan ulang terhadap kontingen Indonesia yang akan berpartisipasi dalam Asian Games 2022 di Hangzhou, China, yang berlangsung dari tanggal 23 September hingga 8 Oktober. Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam menyusun formasi atlet yang akan diberangkatkan.

“Dalam rapat perdana kami yang terkait dengan peninjauan Asian Games, kami membahas masalah ini setelah KONI dan KOI dengan kepengurusan barunya,” kata Dito ketika diwawancara di Gedung Kemenpora RI, Jakarta, pada hari Senin (31/7/2023).

Peninjauan ulang kontingen Asian Games memperhatikan aspek potensi perolehan medali dari cabang olahraga unggulan, dengan harapan dapat mencapai prestasi maksimal bagi tim Merah Putih dan juga memperoleh kuota lebih untuk ajang Olimpiade 2024.

“Saya meminta untuk benar-benar ditinjau ulang, memastikan potensinya. Saya tidak ingin ada kesalahan dalam menghitung atau melihat asumsinya,” tambah Dito.

Prestasi Indonesia pada Asian Games sebelumnya cukup membanggakan, dengan menempati posisi keempat dalam perolehan medali pada edisi 2018. Indonesia berada di bawah China, Jepang, dan Korea Selatan, dengan meraih total 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

“Jadi, kuota yang ditentukan tidak hanya berdasarkan jumlah sebenarnya, tetapi juga melihat target dan potensi perolehan medali. Ini merupakan tolak ukur yang harus dipertimbangkan selain prestasi sebelumnya. Kita harus memprioritaskan hal-hal apa saja yang diperlukan untuk meraih tiket Olimpiade,” jelas Dito.

Dito menjelaskan bahwa saat ini proses Entry by Name sudah berjalan dengan melibatkan hampir 600 atlet dari 32 cabang olahraga.

“Proses Entry by Name sudah berjalan dan telah melibatkan hampir 600 atlet dari 32 cabang olahraga. Meski sudah ada banyak atlet yang didaftarkan, tetapi kepastian siapa yang akan berangkat nantinya akan bergantung pada hasil peninjauan kedua,” tutup Dito.

Artikel ini ditulis oleh: