Jakarta, Aktual.com — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade 2016, Raja Sapta Oktohari meninjau langsung latihan atlet lompat jauh Maria Londa di Stadion Ngurahi Rai, Bali, Selasa (22/03).

Kunjungan yang dilakukan oleh Menpora dan CdM ini bukan tanpa alasan karena ingin melihat secara langsung perkembangan cedera yang dialami oleh Ratu Lompat Jauh Indonesia yang didapat saat SEA Games 2015 lalu. Selain itu juga untuk melihat fasilitas untuk latihan.

“Cedera kaki Maria Londa sudah sembuh. Latihan juga sudah sesuai dengan program pelatih. Saat ini mulai fokus untuk mempersiapkan diri turun di Olimpiade Brazil,” kata Menpora Imam Nahrawi, kepada jurnalis media.

Kunjungan Menpora Imam Nahrawi ke tempat terbilang mendadak karena sebelumnya mendukung langsung Rio Haryanto yang turun di Formula 1 seri pertama di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (22/3) serta melakukan kunjungan kerja ke Victoria University.

Atlet asal Bali ini merupakan atlet Indonesia pertama yang memastikan diri mendapatkan tiket untuk tampil Olimpiade 2016 setelah lompatakan di SEA Games 2015 Singapura mampu menembus limit yaitu 6,7 meter. Bahkan lompatannya ini lebih baik saat meraih emas di Asian Games Incheon yaitu 6,55 meter.

Namun, saat meraih emas di SEA Games 2015 Maria Londa harus dihadapkan dengan cedera tendon. Setelah menjalani penyembuhan yang cukup lama, atlet berusia 26 tahun menyatakan siap untuk turun di Olimpiade Brazil, 5-21 Agustus mendatang.

“Masih ada waktu untuk bersiap diri. Kita berharap Maria Londa memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin dan bisa menemukan kembali kemampuan serta memperbaiki lompatan terbaiknya,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam tersebut.

Sementara itu, CdM Indonesia untuk Olimpiade Brasil, Raja Sapta Oktohari mengatakan pihaknya akan terus memantau persiapan atlet yang sudah memastikan diri lolos ke kejuaraan empat tahunan itu maupun yang masih menjalani pertandingan kualifikasi.

Saat ini beberapa cabang olahraga terus berusaha mengejar tiket mulai dari dayung, bola voli pantai, balap sepeda hingga bulu tangkis. Dari beberapa cabang olahraga tersebut, bulu tangkis paling berpeluang untuk banyak mengirimkan wakilnya ke Brasil.

“Untuk balap sepeda (BMX) akan terus dikejar. Peluang itu masih ada,” kata pria yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) itu saat dikonfirmasi sebelumnya.

Saat ini, Indonesia baru memastikan 10 atlet yang lolos ke Olimpiade Brasil dari target yang ditetapkan oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yaitu 33 atlet. Dari jumlah tersebut terdiri satu atlet atletik, tujuh angkat besi dan dua panahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara