Jakarta, Aktual.com – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta jaminan keamanan bagi atlet-atlet yang berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat, menyusul sejumlah kericuhan pada sejumlah pertandingan.
“Atlet harus dijamin keamanannya karena mereka adalah aset bangsa dan calon-calon pahlawan olahraga nasional yang akan membawa nama negara dalam kejuaraan internasional,” kata Imam, selepas menyambut atlet-atlet Tim Paralimpiade Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Rabu (21/9).
Dia mengatakan semula akan menuju Bandung, Jawa Barat, untuk memanggil Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan aparat keamanan dan meninjau langsung keamanan dalam penyelenggaraan PON 2016.
“Kalau PON diwarnai pemukulan dan perkelahian itu tidak elok dan memalukan bagi kita semua. Saya minta aparat keamanan harus bertindak tegas,” kata Menpora.
Selain itu, dia juga meminta PB PON untuk memberikan sanki terhadap tindakan ketidakjujuran karena PON merupakan kesempatan untuk melakukan konsolidasi nasional bagi KONI daerah, atlet daerah, serta perwakilan pemerintah daerah.
“PON ini adalah cara kita untuk melihat perjuangan atlet-atlet muda nasional sehingga mereka bisa masuk jenjang elit dan memperkuat Indonesia dalam kejuaraan internasional. Saya mohon junjung sportivitas dan keadilan baik oleh juri, wasit, atlet, maupun para pendukung,” katanya.
Pada Selasa (20/9), Menpora menyurati PB PON meminta untuk memperketat sistem keamanan seiring munculnya kericuhan pada pertandingan polo air di Komplek Stadion Jalak Harupat, Bandung, Senin (19/9).
Menpora meminta aparat keamanan untuk mengendalikan diri dan tidak mudah emosional, begitu juga dengan suporter yang diharapkan dapat mengendalikan diri serta tidak menciderai kejuaraan empat tahunan itu.
Artikel ini ditulis oleh: