Jakarta, Aktual.com — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi optimis Indonesia bisa menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP. Saat ini menurutnya Indonesia masih terus melengkapi persyaratan yang memungkinkan sikuit Sentul menjadi ajang perlombaan bagi Valentino Rossi dkk ini.
“Moto GP sudah positif bisa, saat ini perkembangannya sedang memberikan waktu sekitar seminggu untuk memenuhi persyaratan Sirkuit Sentul oleh pengelola sirkuit kepada Dorna,” kata Imam Nahrawi usai memberikan penghargaan kepada atlet paralimpiade di salah satu hotel, Jakarta, Kamis (2/6).
Ia juga mengatakan bahwa Sirkuit Sentul masih menunggu juga pihak yang akan meng-endorsmen dari pihak penyelenggara Moto GP. Sementara itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada pengelola Sirkuit Internasional Sentul yaitu Tinton Soeprapto untuk memastikan hal-hal yang harus dipenuhi.
“Jumat pekan lalu kami telah mengirimkan surat kepada Pak Tinton. Dalam surat tersebut kami tegasnya jika Sentul harus mengirimkan tiga mulai kesanggupan mereka menjadi tuan rumah. Kami tunggu hingga Jumat besok (2/6),” kata Gatot.
Menurut dia, tiga hal yang diharapkan segara dipenuhi selain kesanggupan manajemen Sentul mampu membiayai pelaksanaan sekitar Rp160 miliar dengan biaya sendiri adalah harus menyediakan dokumen tentang apa manfaat MotoGP bagi masyarakat.
Dokumen yang tidak kalah penting harus disiapkan oleh manajemen Sirkuit Sentul dalam waktu dekat adalah darf MoU yang nantinya akan ditandatangani pihak Kemenpora, Kementerian Pariwisata dan pihak Sentul. Jika semuanya dipenuhi, untuk sementara kami anggap cukup.
“Kesanggupan membiayai sendiri seperti yang dikatakan Pak Tinton sebelumnya harus ada hitam diatas putih. Itu harus secepatnya dilakukan mengingat batas akhir dengan Dorna adalah 30 Juni. Jika lewat, MotoGP ‘good bye’,” katanya menambahkan.
MotoGP di Sirkuit Internasional Sentul sebenarnya sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah. Bahkan, lintas kementerian yang dimotori Sekretariat Negara sudah membahas hal tersebut termasuk rencana pembayaran “comitment fee” oleh pemerintah.
Bahkan, Sentul tidak hanya bisa menggelar MotoGP 2017 saja namun juga dua tahun di depannya. Untuk itu pihak Kemenpora berharap manajemen Sirkuit Sentul segera melengkapi semua hal yang diajukan oleh pemerintah.
“Memang itu tahapannya. Jangan kontrak dulu dengan Dorna baru melengkapi yang lain,” kata mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara