Jakarta, aktual.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan penanganan korban Tragedi Kanjuruhan berjalan dengan baik.

“Secara keseluruhan penanganan korban cukup bagus, baik yang korban meninggal dunia dan juga korban luka,” kata Amali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (4/10).

Amali saat ini berada di Malang, Jawa Timur, untuk menjenguk sejumlah korban luka dari tragedi Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar.

Dia menyebut kondisi beberapa pasien sudah mulai membaik, meski masih dalam pemantauan tim dokter. Beberapa di antaranya mengalami iritasi mata.

“Apa yang saya dapatkan informasi di dalam tadi, mulai membaik. Ada yang sudah bisa diajak komunikasi. Dan juga ada yang belum, mungkin masih trauma. Tadi yang saya lihat rata-rata iritasi mata,” kata Amali menambahkan.

Selain itu, Amali melanjutkan, beberapa korban luka juga sudah pulang ke rumah masing-masing.

“Jumlah pasien korban luka sudah berkurang dari awalnya. Ada beberapa yang masih dirawat. Saya ke sini memastikan korban mendapatkan perawatan yang baik,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Amali juga memastikan investigasi terus dilakukan. Polri tengah bekerja keras untuk mengungkap kejadian tragis ini.

“Investigasi dari kepolisian masih jalan terus dan dilakukan secara serius. Beri waktu untuk tim investigasi ini bekerja, jangan ada kecurigaan. Percepatan penanganan terus dilakukan,” ujar Amali.

Pemerintah memang bergerak cepat dengan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Menurut Amali, pengungkapan kasus tragedi pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober itu, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri.

Tim tersebut berjumlah total 13 orang, tiga orang pimpinan tim dan 10 orang sebagai anggota.

Selain Menkopolhukam Mahfud MD sebagai ketua, ada Menpora Amali sebagai wakil ketua, dan mantan Jampidum/Mantan Dep III Kemenkopolhukam Nur Rochmad sebagai sekretaris.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain