Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pidatonya dan sekaligus membuka acara Workshop peringatan hari Anti Korupsi di kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (22/12/2016).Workshop tersebut mengangkat tema bersih hati, tegak integritas, kerja profesional, untuk Indonesia tangguh. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memaknai Hari Ibu sebagai ibu bangsa karena terkait erat dengan nuansa nasionalisme dan heroisme.

“Saya memaknainya Hari Ibu sebagai ibu bangsa, jadi tidak sekedar ibu sebagai ibu rumah tangga. Andaipun dia sebagai ibu rumah tangga dia melahirkan anak-anak generasi bangsa,” kata Mensos di Jakarta, Kamis (22/12).

Mensos menjelaskan, Hari Ibu di Indonesia jika dilihat dari sejarahnya berbeda dengan makna hari ibu di negara lain. “Hari Ibu itu bukan ‘Mothers Day’. Di Indonesia berbeda sekali dilihat sejarahnya,” katanya.

Menurut dia, Hari Ibu itu nuansa nasionalismenya kuat sekali begitu juga dengan nuansa heroiknya karena yang di bangun adalah semangat persatuan dan kesatuan dan membangun politik kebangsaan.

“Ibu-ibu di tahun 1926 luar biasa. Jadi sebelum Sumpah Pemuda sebetulnya suasana heroik nasionalisme sudah terbangun oleh kalangan ibu-ibu Indonesia,” tambahnya.

Karena itu, Mensos mengajak kaum ibu Indonesia tetap semangat karena negara Indonesia hadir karena anak-anak yang dididik dengan baik oleh ibu-ibu.

“Saya ingin mengajak seluruh ibu-ibu, mungkin ada ibu-ibu yang hari ini kurang beruntung, mungkin dalam kategori tidak berpendidikan, mungkin terperangkap utang, mungkin masih dalam jerat kemiskinan untuk tetap semangat,” katanya.

Sebab mereka adalah orang-orang yang sangat luar biasa meski ibu-ibu yang sangat sederhana itu bisa melahirkan anak-anak yang luar biasa saat ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid