Menteri Sosial Idrus Marham (kanan), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (tengah) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengikuti Rapat Konsultasi, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/2). Rapat yang juga diikuti oleh Pimpinan Komisi VIII, Komisi IX, Komisi X DPR serta perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kementerian ESDM, Kemenhub, Kemendagri, Polri dan TNI, membahas tindak lanjut penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Wabah Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat, Papua. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial Idrus Marham memerintahkan jajarannya di lapangan untuk segera menyalurkan kebutuhan dasar bagi korban gempa bumi di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Instruksi ini dikeluarkannya setelah mendengar laporan yang menyebut banyak warga Lombok Utara menginggalkan rumah dan lebih memilih untuk bertahan di tempat terbuka, seperti tanah lapang dan persawahan tanpa alas tidur atau atap.

“Untuk itu pagi ini saya tekankan betul-betul kepada tim yang berada di lapangan untuk mendata mereka dan segera menyalurkan kebutuhan dasarnya,” kata Idrus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/8).

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak gempa mulai disalurkan.

Di antarnya selimut, tenda, makanan siap saji, serta yang sangat penting dilakukan adalah memberikan layanan pemulihan trauma kepada warga.

“Kondisi psikologi warga sangat terguncang dan mereka memerlukan pendampingan. Tim Tagana NTB dan Bali telah kami instruksikan untuk memberikan layanan psikosial. Kami juga telah instruksikan Tagana Jawa Timur untuk bersiap untuk diberangkatkan ke lokasi gempa. Kami pantau dulu hasil asesmen Senin ini untuk menentukan langkah selanjutnya,” katanya.

Dirjen mengatakan Kampung Siaga Bencana di NTB dan Bali juga telah diterjunkan untuk membantu korban gempa. Warga yang menjadi anggota KSB adalah masyarakat terlatih dalam penanggulangan bencana sehingga keberadaan mereka sangat membantu.

“KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Pemerintah sangat terbantu dengan adanya KSB karena mereka dapat melakukan evakuasi secara mandiri, mendirikan dapur umum, melakukan pendataan warganya dan menyalurkan bantuan. Mereka adalah unsur penting dalam penanggulangan bencana,” kata Harry.

Kemensos juga mengerahkan seluruh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Jawa Timur.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan