Sejumlah pengungsi Gunung Agung beraktivitas di tempat penampungan di GOR Suwecapura, Klungkung, Bali, Minggu (1/10). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini jumlah pengungsi Gunung Agung telah mencapai 141.509 orang yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Bali. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan angka pengungsian akibat bencana alam di Tanah Air, baik banjir, tanah longsor dan gunung meletus, dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Data hingga Jumat (1/12), jumlah pengungsi akibat bencana alam yang terjadi di Tanah Air selama 2017 mencapai 3,2 juta jiwa. Sedangkan tahun lalu mencapai 2,7 juta jiwa dan 2015 mencapai 1,2 juta jiwa,” kata Mensos Malang, Jawa Timur, Minggu (3/12).

Menurutnya, cuaca ekstrem seperti saat ini kemungkinan masih akan terjadi banjir, termasuk banjir bandang dan tanah longsor, sehingga terjadi lonjakan angka pengungsi.

Oleh karenanya, relawan menjadi sangat penting dan signifikan serta mutlak untuk memberikan layanan terhadap warga yang terdampak bencana alam ini.

Di kawasan pengungsian, menurut Mensos, banyak ditemukan warga yang mengalami trauma. Warga yang masuk kelompok rentan terhadap trauma adalah para lanjut usia (lansia), ibu hamil, disabilitas, dan anak-anak.

Namun, yang menjadi problem, tidak semua kepala daerah memiliki perhatian terhadap kebencanaan dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kalaupun ada, kata Khofifah, masih belum bisa optimal karena peralatan yang kurang memadai. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka