BNN menyita barang bukti hasil pencucian uang penjualan sabu senilai Rp 1,5 milyar dari tersangka berinisial HUS dalam bentuk aset barang, 3 unit mobil, 1 unit motor, 2 bangunan rumah, 2 hektar lahan sawit, tanah kosong dan uang tunai.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, hingga saat ini sebanyak 16.785 korban penyalahgunaan narkotika sudah direhabilitasi sosial.

“Dari 10.000 yang ditargetkan direhabilitasi Kemensos, realisasinya sudah 16.785, ” kata Mensos disela-sela meninjau Panti Pamardi Putra Yayasan Sinar Jati Lampung di Bandar Lampung, Minggu (8/11).

Dia menjelaskan, realisasi di Kemensos sudah 7.214, yang melalui APBN sebanyak 5.000 dan ditambah penjangkauan sebanyak 4.571 maka total yang sudah direhabilitasi adalah 16.785.

Pemerintah menargetkan untuk merehabilitasi 100.000 korban penyalahgunaan narkotika dan Kemensos mendapat jatah 10.000 orang.

Pada 2016 ditargetkan dua kali lipat yaitu 200.000 orang untuk menjalani rehabilitasi sosial secara naisonal.

“Kita akan menghitung kembali kapasitas IPWL, makan kemampuan tim reaksi cepat untuk melakukan penjangkauan menjadi penting ” katanya.

Selama ini Kemensos sudah melakukan rehabilitasi sosial melalui 118 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang sudah terakreditasi. Sementara rehabilitasi medis tetap dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

Mensos mengatakan, menjadi PR besar bagi semua terkait dengan penanganan masalah narkotika karena terdata setiap hari 40-50 orang pecandu meninggal dunia dan sekitar Rp63 triliun uang rakyat habis untuk belanja narkoba.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby