Semarang, Aktual.com — Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menghimbau kepada kaula muda dalam menyambut malam pergantian Tahun 2016 tidak diwarnai dengan pesta seks dan minum-minuman beralkohol.

Menurutnya, cara itu cenderung dilakukan anak muda yang berdampak negatif. Cara menyambut pergantian tahun baru dapat dilakukan dengan hal positif.

“Bukan dengan cara itu menyambut malam pergantian tahun. Cederung malam pergantian tahun untuk pesta minum-minuman keras yang dioplos berakohol,” ujar Khofifah usai membuka konferensi wilayah ke-VII Muslimat NU Jawa Tengah, di hotel Siliwangi Semarang, Sabtu (26/12).

Ia mengatakan dampak negatif pesta seks mengakibatkan penyakit kelamin menular. Sedangkan, pesta miras oplosan mengakibatkan kebutaan mata.

“Pesta miras biasanya pakai alkohol apotek yang sampai 90 persen kadarnya. Padahal itu bisa mengakibatkan darah beku. Kalau darah beku di mata, bisa membuat buta dan kalau aliran data di sekitar jantung langsung meninggal,” tegas dia.

Mensos melihat kasus minuman keras oplosan berkadar alkohol 90 persen yang dicampur softdrink tingkat resiko kebahayaan tinggi. RSJM mencatat rata-rata 10-13 orang setiap bulan mengalami kebutaan permanen akibat menenggak miras.

Ia menghimbau tidak hanya kaula muda saja, melainkan seluruh kalangan masyarakat supaya menghindari cara menyambut malam pergantian Tahun baru dengan cara positif.

Ditambahkan, pesta seks dan pesta miras juga bertentangan dengan jargon Revolusi Mental yang diprogramkan Presiden Joko Widodo.

“Presiden mengumandangkan revolusi mental ayo bagaimana mewujudkan kehidupan yang produktif. Jadi endingnya ingin mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan kehidupan sejahtera,” tegas Khofifah.

Artikel ini ditulis oleh: