Jakarta, Aktual.co — Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa menargetkan sekitar 15,5 juta warga miskin akan memperoleh Kartu Sakti. Hal itu diungkapkan saat Mensos menerima kunjungan Komisi E Kesejahteraan Rakyat DPRD Provinsi Jawa Timur, di Gedung Kemensos, Kamis (15/1).
Dikatakan Khofifah, untuk merealisasikan targetnya, tentunya harus didukung dengan pendataan yang valid. Dia menegaskan, keabsahan suatu data tersebut adalah keniscayaan yang harus disikapi dan dilakukan instansi terkait.
“Data valid menjadi sangat penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tanpa adanya data yang sahih penanganan kemiskinan hanyalah mimpi,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut dipaparkan oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sinergitas data merupakan tanggung jawab lembaga-lembaga seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayan. 
Dia juga berharap bahwa, DPRD terkait bisa melakukan tugasnya dengan melakukan pengawasan atas implementasi pendataan, maupun validitas data yang dihasilkan.
“Saya kira DPRD bisa berperan dengan mengawasi implementasi pendataan dan validitas data itu sendiri,” harapnya. Pada Januari ini, beberapa model Kartu Sakti seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) ditargetkan menjangkau 96,4 juta jiwa ditambah1,7 juta PMKS, 320 ribu Narapidana, serta 8,3 juta cadangan. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menjangkau 15,8 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) dan 340 ribu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan menjangkau 19 juta siswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ditambah KIP dari para siswa Kementerian Agama (Kemenag).`

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid